GEJALA HIV/AIDS
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.
Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi:
- Demam hingga menggigil.
- Muncul ruam di kulit.
- Muntah.
- Nyeri pada sendi dan otot.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Sakit tenggorokan dan sariawan.
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah gejala, seperti:
- Berat badan turun.
- Berkeringat di malam hari.
- Demam.
- Diare.
- Mual dan muntah.
- Herpes zoster.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Sakit kepala.
- Tubuh terasa lemah.
Gejala AIDS meliputi:
- Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.
- Berkeringat di malam hari.
- Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.
- Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.
- Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
- Diare kronis.
- Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan.
- Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.
- Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
- Mudah marah dan depresi.
- Ruam atau bintik di kulit.
- Sesak napas.
- Tubuh selalu terasa lemah.
Komplikasi HIV dan AIDS
Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terserang berbagai penyakit, antara lain:- Tuberculosis (TB). TB adalah infeksi paru-paru yang sering menyerang penderita HIV, bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderita AIDS.
- Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang dapat memicu kejang bila menyebar ke otak.
- Cytomegalovirus. Cytomegalovirus adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, dan paru-paru.
- Candidiasis. Candidiasis adalah infeksi jamur Candida yang menyebabkan ruam pada sejumlah area tubuh.
- Infeksi ini disebabkan oleh parasit yang hidup di sistem pencernaan.
- Meningitis kriptokokus. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh jamur.
- Wasting syndrome. Wasting syndrome merupakan kondisi ketika penderita AIDS kehilangan 10% berat badan. Kondisi ini umumnya disertai diare serta demam kronis.
- HIV-associated nephropathy (HIVAN). HIVAN adalah peradangan pada saringan di ginjal. Kondisi ini menyebabkan gangguan untuk membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh.
- Gangguan neurologis. Meski AIDS tidak menginfeksi sel saraf, akan tetapi penderita AIDS dapat mengalami sejumlah kondisi seperti depresi, mudah marah, bahkan sulit berjalan. Salah satu gangguan saraf yang paling sering menimpa penderita AIDS adalah demensia.
Untuk Informasi Lebih lanjut hubungi :
Klinik Kencana Asri Medika
Jl. A. Yani 150 Pekukuhan
Mojosari Mojokerto
Telp/SMS/WA : 082146523462
Silakan Kunjungi :
FB : @dokterspesialis kulit
@dermatologistskincare kencana
Silahkan kunjungi toko kami di
Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic
Tokopedia https://www.tokopedia.com/kencanaclinic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar